KDPK

SOAL LATIHAN FISIOLOGI

1.          Berikut yang termasuk cairan ekstraseluler adalah ...
2.          Yang merupakan cairan intravaskular adalah ...
3.          Ion elektrolit yang terdapat intraseluler adalah ...
4.          Kadar protein yang rendah ditemukan dalam ...
5.          Mekanisme pertukaran cairan internal (internal exchange) melalui :
6.          Gaya yang menimbulkan pergerakan zat-zat antar ruangan tubuh adalah ...
7.          Pergerakan zat antar ruang dengan memakan material asing atau kuman yang masuk dalam tubuh disebut ....
8.          Kondisi berikut yang dapat menimbulkan kekurangan volume cairan kecuali ...
9.          Saluran kelenjar limfe akan membentuk …
10.      Kelenjar limfe terdapat di …
11.      Pengaliran cairan limfe dari tubuh bawah, kepala, lengan dan thorak bag kiri berakhir di ...
12.      Leukosit yang banyak terkandung dalam cairan limfe adalah ....
13.      Zat yang dapat meningkatkan produksi cairan limfe misalnya ....
14.      Laju aliran limfe (lymph flow) adalah ...
15.      Keadaan permeabilitas yang dapat menimbulkan edema disebabkan oleh ....
16.      Organ pertukaran gas dalam sistem pernafasan adalah ....
17.      Penggunaan O2 dan pembentukan CO2 oleh sel-sel serta pertukaran gas antara sel-sel tubuh dengan media cair disekitarnya disebut ....
18.      Jumlah udara yang keluar masuk paru-paru dalam 1 menit siklus bernafas adalah ....
19.      Pada akhir inspirasi,  udara mengalir keluar paru-paru akibat adanya ....
20.      Jumlah udara yang masuk paru-paru setiap inspirasi adalah ....
21.      Besar jumlah udara pada keadaan nomor 50 adalah …
22.      Jumlah udara yg tertinggal dalam paru-paru setelah ekspirasi maksimal disebut ….
23.      Berikut karakteristik seksual perempuan pada masa kanak-kanak, kecuali ....
24.      Organ erektil wanita yang berasal dari perkembangan phalus adalah ....
25.      Proses terpenuhinya jaringan bunga karang penis oleh darah disebut ...
26.      Tempat implantasi sel telur yang telah dibuahi adalah ....
27.      Fertilisasi terjadi pada sepertiga distal ....
28.      Pada usia 16-25 tahun, jumlah sel telur wanita adalah …
29.      Kontap (kontrasepsi mantap) pria dilakukan dengan memotong dan menutup saluran .... sehingga tidak mungkin memberikan kehamilan.



SOAL LATIHAN KDPK

Hal tersebut dibawah adalah uraian tentang manusia sebagai makluk biologis
Manusia dipengaruhi dan beradaptasi dengan lingkungan merupakan salah satu ciri manusia sebagai ..
Kebutuhan tertinggi dalam hierarki Maslow, berupa kebutuhan mengekspresikan kemampuan, adalah …
Kebutuhan paling mendasar dalam hierarki Maslow, adalah …
Pemenuhan kebutuhan dasar pada manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor sebagai berikut ...
Pernyataan yang tepat untuk homeostasis adalah ...
Seseorang mengalami hipoksia akan terjadi proses peningkatan denyut jantung untuk membawa darah dan oksigen yang cukup ke sel tubuh, hal ini merupakan cara homeostasis fisiologis ...
Prinsip bahwa setiap perubahan dalam proses kehidupan manusia berlangsung perlahan-lahan dan terdapat hubungan antara manusia dan lingkungan, disebut ....
Informasi yang menjadi hak pasien untuk didapatkan meliputi, kecuali ....
Nyeri akut memiliki karakteristik sebagai berikut, kecuali ….
Pengalaman nyeri pada seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, di antaranya adalah:
Respon maladaptif psikologis dapat tercermin dari perilaku berikut, kecuali ....
Ciri tidur REM adalah sebagai berikut, kecuali ....
Keadaan tidur yang tidak dapat dikendalikan, seperti tidur dalam keadaan berdiri, dalam keramaian disebut ....
Faktor-faktor yang mempengaruhi mekanika tubuh adalah ....
Desinfektan yang biasa digunakan untuk mencuci tangan steril adalah ….
pH normal urine adalah ….
Jumlah urine dalam vesika urinaria yang mampu merangsang proses miksi adalah ….
Tanda-tanda retensi urine adalah sebagai berikut, kecuali ….
Refleks defekasi dikendalikan oleh ....
Kontraksi otot dibawah ini membantu proses defekasi, yaitu ....
Plasma darah termasuk dalam kelompok ....
Tekanan osmotik yang terlalu rendah karena penurunan kadar protein darah akan menyebabkan ....
Jumlah cairan intraseluler tubuh manusia adalah ….
Bunyi nafas yang ditemukan pada pasien astma adalah ….
Penyebab gangguan oksigenasi antara lain, kecuali ….
Untuk mengetahui apakah ada kelainan anatomis paru dilakukan pemeriksaan ….
Posisi yang paling nyaman untuk pasien dengan gangguan oksigenasi adalah ....
Menurut Cristian Greger (1985), nutrisi adalah ....
Bahan makanan yang merupakan konstituen tulang dan gigi adalah ....
Tanda-tanda adanya marasmus dalam tubuh adalah ....
Tindakan yang kita lakukan pada tahap orientasi saat memasang NGT adalah ...
Dampak latihan tubuh pada sistem respirasi adalah ....
Tujuan perawatan personal hygiene pada pasien adalah ….
Pada saat melakukan inspeksi pada bagian tubuh tertentu kita mengevaluasi ....
Hasil perkusi pada otot normal adalah ....
Pada pemeriksaan fisik abdomen, setelah dilakukan inspeksi maka dilakukan …
Pada saat melakukan pemeriksaan auskultasi ibu hamil di kanan/kiri umbilical terdengar bunyi jantung janin, maka presentasi bayi  adalah ….
Selain bunyi jantung janin, saat auskultasi ibu hamil kita akan mendengarkan ....
Habitat pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme, disebut …..
Luka terbuka termasuk ... dalam rantai penyebaran penyakit.
Serangga yang dapat menjadi alat cara penularan penyakit, kecuali ....
Sumber utama penyebaran infeksi nosokomial adalah ....
Tindakan yang dilakukan agar benda mati/alat aman saat ditangani petugas melalui pembersihan sebelum pencucian disebut ....
Untuk melakukan sterilisasi alat dari bahan plastik digunkan tehnik ...
Bila kita mencampurkan savlon 5 cc ke dalam air 1 liter maka akan mendapatkan konsentrasi
Dalam pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui adanya infeksi dilakukan pemeriksaan ....
Untuk mengetahui fungsi hepatoseluler diperiksa ....
Keseimbangan, keamanan dan efektifitas dari suatu obat disebut …
Dalam ”tepat dokumentasi”, yang tidak harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang berwenang adalah …..


ELIMINASI URINAL
Oleh : Agus Setyawan, SKp


PENDAHULUAN
Sistem eliminasi : m’pertahan k’hidup, p’keluar sisa produk & material2 yg b’lebih dlm tubuh.

Sistem eliminasi urin : ginjal, ureter, vesika urinaria, uretra

Ginjal

t’letak ka-ki kolumna vertebralis,
blkg peritoneum dan posterior kavum abdominalis,
b’fungsi :
utk m’pertahan komposisi & vol cairan  mell p’saring dan ekskresi konstitusi darah  cairan berlebih d’keluar, cairan d’perlu d’pertahan
 p’atur elektrolit tubuh
 m’pertahan k’seimbang asam-basa
 ekskresi sisa metabolisme, zat racun & obat
 fungsi hormonal.
 d’perdarah oleh arteri renalis (dari aorta abdominal-lis dan masuk ginjal mell hilum) sedang vena renalis keluar dari hilum b’gabung dgn vena kava inferior.
 Nephron  unsure dasar struktur ginjal, tdp  1 jt nephron tiap ginjal. Urin yg t’bentuk keluar mell nephron, masuk pelvis ginjal, keluar ke vesika urinaria mell ureter.

Ureter
 Masuk ke vesika urinaria scr m’lingkar & lipatan membrane vesika urinaria m’tutup tempat masuk ureter  m’cegah refluks urin bila t’jadi p’ tek.
 Panjang 25-30 sm dan diameter 1.25 cm
 T’letak dlm rongga abdomen dan sebag di rongga pelvis
 Lap dinding ureter : lap luar  jar ikat/fibrosa; lap tengah  otot polos; lap dalam  mukosa.
 Vesika Urinaria
 Organ dgn struktur kantong otot halus  m’tam-pung urin
 Tdd 3 lap otot  dalam dan terluar = longitudinal, tengah = sirkular  otot detrusor
 Bag bawah vesika  otot sirkuler m’bentuk spinkter internal yg involuter  m’atur p’buka kantung kemih dan urethra.
 Inervasi otot detrusor  system saraf otonom : saraf simpatik  m’hambat impuls saraf ke vesika dan m’bawa impuls motorik ke spinkter internal  otot detrusor relaksasi dan otot spinkter konstriksi
saraf parasimpatik  m’bawa impuls motorik ke vesika dan m’hambat impuls saraf ke spinkter internal  otot detrusor konstraksi dan otot spink-ter relaksasi.
 Tekanan normal dlm vesika m’ikut volume urin yg t’tampung.
 K’ingin miksi  dewasa : 250-450 ml dlm vesika
 P’keluar urin normal  1500 ml/hari.
 Urethra
 Pria  13,7 – 16,2 cm; tdd 3 bag : prostatik, membranosa dan kavernosum; b’fungsi : system ekskresi dan system reproduksi; spinkter eksternal yg volunteer ada di prostate bag depan
 Wanita  3,7 – 6,2 cm; b’fungsi utk ekskresi, spinkter eksternal yg volunteer tdp di bag tengah urethra.
 P’keluar urin normal  1500 ml/hari.

PROSES PEMBENTUKAN URIN
 Akan t’jadi p’serap dari zat yg d’saring  terus ke ureter
 Urine  dari darah yg dibawa arteri renalis ke ginjal
 3 tahap proses p’bentuk urine :
 Proses filtrasi
 t’jadi p’serap darah dan proses p’saring
 Proses reabsorbsi
 t’jadi proses p’serap kembali sebag besar glukosa dan ion lain
 Proses sekresi
 p’alir urine keluar dari ginjal ke vesika urinaria mell ureter.
KOMPOSISI AIR KEMIH
 95% air
 Zat sisa nitrogen dari sisa metabolisme protein (asam urea, amoniak, kreatinin)
 Elektrolit (natrium, kalsium, fosfat, bikarbonat, sulfat, dll)
 Bilirubin, urobilin
 Hormone

KARAKTERISTIK URIN NORMAL
 Warna : bening, kuning muda (bila d’biar akan keruh)
 Bau : khas (d’biar  amoniak)
 pH : 4,5 – 7,5
 Berat Jenis : 1,010 – 1,025
 Jumlah : ssi dengan intake cairan
 Konsistensi : sangat cair
 Steril
 Reaksi asam

PROSES BERKEMIH (MIKTURISI)
 Proses p’kosong vesika urinaria  proses miksi/urinasi
 Pusat p’atur di otak dan korda spinalis  sebag besar proses involunter
 Stimulasi ujung saraf sensorik di vesika oleh volume urin dalam vesika (“stretch reseptor”)  otot detrusor kontraksi dan spinkter internal relaksasi  urin masuk masuk ke urethra posterior  otot2 perineum dan spinkter eksternal relaksasi  miksi
 Normal  miksi tanpa nyeri
 Proses volunteer dalam mikturisi : 1) dorongan utk miksi, 2) kecepatan aliran, 3) interupsi proses miksi kecil.
 P’tingkat tek abdominal  m’rangsang miksi  batuk, atau bersin  sering pd wanita  krn urethra pendek
 Pengaruh lain  rasa takut dan stress.
 K’hilang fs otak  m’timbul p’keluar scr refleks saja (outonomi bladder)

FREKUENSI MIKTURISI
 B’beda tiap indiv  t’gantung p’masuk minuman dan lingkungan.
 Bila sering miksi  jml urin sedikit  t’jadi karena respon thd rangsang miksi cepat timbul.
 Jarang miksi  p’sebab : intake minum sedikit, udara panas, fasilitas toilet tdk memadai  prevalensi infeksi sal kemih tinggi

FAKTOR YG M’PENGARUH MIKTURISI
 Tingkat Perkembangan
 Neonatus  blm m’milik k’mampu m’atur miksi
 2-5 th  p’kembang volunteer mikturisi dan m’tetap pd anak2 yg lebih tua dan dewasa
 Lansia m’alami degradasi  p’ubah fisiologis, ex :
• p’ k’mampu renal m’konsntrasi urin  nocturia
• p’turun tonus otot bladder  k’mampu tampung urin m’ dan m’ miksi, dll
 Makanan dan Minuman
 Makmin kaya kafein (cola, kopi, teh)  efek diuretic  m’ prod urin; Alkohol  m’hambat p’keluar antidiuretik  m’ prod urin
 Makmin m’kandung Natrium  retensi dan reabsorbi cairan  m’ prod urin
 Gaya Hidup
 Org ttt  sulit miksi dengan bed pan atau pispot
 Bbrp org lain  mudah miksi anytime, anywhere  rangsang miksi muncul
 Faktor Psikologis
 Org yg stress  miksi sedikit tapi sering
 Aktivitas dan Tonus otot
 Mobilisasi yg adekuat  m’metabolisme, m’hasil urin dan eliminasi yg optimal
 Immobilisasi  tonus spinkter dan bladder m’
 P’pasang kateter  p’ tonus otot dan stretch reseptor.
 Kondisi Patologis
 Masalah renal dan urologi  m’pengaruh kualitas dan kuantitas produksi urin.
 Ex : ISK, Batu Ginjal, Hipertensi, DM, Gout, dll.
 Medikasi
 Nephrotoksik  aspirin, kanamisin
 Antikoagulan  hematuri
 Diuretik  m’cegah reabsorbsi  urin m’
 Analgesik & tranquilizer supresi SSP m’  refleks miksi
MASALAH PADA ELIMINASI URINAL
 Poliuri / Diuresis
 Urine yg d’hasil ginjal > 2500 cc/hari
 P’sebab : intake cairan >>; konsumsi minuman ber kafein, alcohol; pd klien dg DM; peny ginjal kronik.
 Oliguri
 Produksi urine 100-400 ml/hari
 P’sebab : intake cairan <<; luka bakar.  Anuria  Produksi urine < 100 ml/hari  Poliuri, Oliguri dan Anuria  ggn prod urin oleh ginjal.  Nokturi  Frekuensi miksi / urinary m’ pd malam hari, bukan karena intake cairan berlebihan.  Urgensi  Perasaan dorongan / ingin miksi sering dgn vol urine sedikit.  Disuria  Miksi d’serta nyeri (awal / akhir miksi)  e.c. inflamasi sal kemih bawah.  Inkontinensia Urine  K’ada patologis, urine yg d’ekskresi scr involunter  miksi tdk t’kontrol  Bila akibat inflamasi  sementara  Bila akibat k’lain neurologist  permanent  Predisposisi : Lanjut usia; ♀  sering m’lahir  Presipitasi : ISK, K’rusak spinkter eksternal/inter nal; p’bedah; trauma sal kemih; obat  Tipe inkontinensia :  Inkontinensia akibat stress o Akibat p’tingkat m’dadak pd tek intra abdo men  valsava manuever o Lebih banyak pd ♀ o Batuk, bersin  Inkontinensia fungsional o M’rupa inkontinensia dg fungsi sal kemih normal, tapi ada factor lain o Demensia, ggn yg m’sebab klien sulit/ tdk dpt m’jangkau toilet  Urge incontinence o Klien tdk mampu m’tahan cukup lama sblm m’capai toilet o Dpt t’jadi karena : ISK, tumor VU, ggn neurologist yg m’hambat kontraksi VU  Overflow incontinence o BAK yg sering, kadang t’jadi hampir terus menerus dan kandung kemih tdk pernah kosong. o Dpt t’jadi pd : lesi medulla spinalis, factor lain yg m’hambat sal kemih (striktur, tumor, BPH, obat)  Inkontinensia campuran  Retensio Urine  P’kosong bladder t’hambat / urine tdk dpt keluar meskipun ada k’ingin utk miksi  P’sebab : post operasi; bed rest lama; k’cemas; obat-obatan (antikolinergik : atropine, papaverin, belldona; antidepresan) dan k’ada patologi ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DG GGN SISTEM ELIMINASI URIN PENGKAJIAN ☞ Riwayat Kes sekarang dan keluhan utama :  K’lain waktu miksi (pola, frekuensi, nyeri, k’sulit)  Riwayat terjadinya ☞ Riwayat kesehatan keluarga, kes. Dahulu ☞ Riwayat psikologis ☞ Riwayat p’guna obat-obatan ☞ Pola k’hidup sehari-hari (makmin, personal hygiene) ☞ P’periksa fisik :  Head to toe  focus turgor kulit, sal kemih  Palpasi ginjal  m’tentu ukuran & mobilitas ginjal  Auskultasi kuadran atas abdomen  deteksi “bruit” (suara vascular yg m’tunjuk stenosis pemb darah arteri renal)  Palpasi VU  identifikasi distensi bladder  Inspeksi urethra  tanda-tanda p’radang  Rectal tusse  ♂  Px vulva dan urethra  ♀  Px daerah inguinal ☞ P’periksa p’tunjang  Urine (urine pagi bangun tidur  > segar, > pekat, > valid dlm m’ungkap abnormalitas)
 USG; Cytoscopy; CT Scan; MRI

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa kep yg mungkin muncul t’kait ggn eliminasi urinal :
☞ Inkontinensia Urine
 Cemas b.d. inkontinensia urine
 Ggn pola tidur b.d. inkontinensia urine
 Ggn harga diri rendah b.d. inkontinensia urine
☞ Retensi urine
 Nyeri b.d. spasme VU
 Resti infeksi b.d. retensi urine
 Cemas b.d.
☞ Ggn pola eliminasi urinal
 Resti infeksi b.d. media masuknya kuman mikro organisme sekunder dengan p’pasang kateter
 Kurang p’tahu ttg perawatan diri b.d. k’terbatas kognitif, misinterpretasi dan kurang informasi.
PERENCANAAN KEPERAWATAN
Tujuan
☞ K mampu m’prod urine sebanyak p’masuk cairan
☞ K mampu m’p’tahan k’seimbang cairan & elektrolit
☞ K mampu m’kosong VU dg sempurna scr t’atur tapi sering
☞ K mampu m’p’tahan integritas kulit

Rencana Tindakan
☞ M’bantu BAK
 m’ajar cara m’bersih perineal
 m’ajar cara BAK dgn bedpan / urinal
 m’ajar cara m’periksa urin normal
☞ M’tingkat urin normal
 M’p’tahan urinasi normal dg m’sesuai jdw yg sdh d’buat, privasi, k’bersih
 M’tingkat intake cairan (1500-2000 ml/hari)
Dg intake adekuat  m’bantu ginjal m’keluar sisa metabolisme & m’< resiko infeksi karena bakteri.
Tapi pd gagal ginjal perlu p’batas cairan
 P’kuat tonus otot
Kegel Exercise  lat tonus otot perineal & abdominal shg m’fasilitasi control urinasi secara volunteer.
Cara :
o Instruksi K lat otot perineal
o Posisi duduk / berdiri
o Kerutkan otot perineal, anus; mulai dan hentikan aliran urin saat berkemih. Pertahankan bokong, paha dan otot perut relaks.
o Kerutkan dan relakskan otot pelvis dengan cepat bila mungkin.
o Kerutkan otot anus, perineal, pelvis dan tahan sampai hitungan 10 lalu relaks.
o System : kontraksi – relaksasi
o Durasi : 10 x tiap latihan, 4x/hari selama 2-3 bln
 Stimulasi urinasi
o M’bantu K bak saat pertama kali ingin b’kemih
o M’fasilitasi lingk  bersih, harum
o M’percik cairan hangat pd daerah perianal
o M’rendam tangan K dg air hangat
o D’laku kompres dingin-panas pd simpisis pubis  m’rangsang sirkulasi darah & otot VU
o Indikasi pd retensi urine
 Bladder Training
o Kenali pola BAK K & anjurkan BAK pd waktunya atau sesuai dgn jadwal BAK yg regular & bantu K utk m’p’tahan, saat K merasa urgen atau tidak. (misal setiap 1-2 jam setiap hari/ sore, sebelum tidur malam, setiap 4 jam pd malam hari, selama terjaga). Stretching relaxing scr t’atur  m’ tonus otot bladder & m’ control volunteer
o Bila K sdh dpt m’kontrol BAK, interval antara BAK dpt d’p’panjang scr p’lahan tanpa k’hilang continence
o Atur intake cairan, t’utama sebelum tidur, utk m’bantu m’< BAK malam hari
o Berikan cairan sekitar 1½ jam seblm waktu BAK sekitar 600-1800 cc  jus buah dan soft drink dlm jml banyak d’hindar (jus  sifat alkali; soft drink  iritasi bladder)
o Hindari stimulan (kopi, the, alcohol)  m’hindari nocturia
o Jadwal diuretic d’beri pd awal pagi hari
o Jelaskan pd K bahwa intake cairan adekuat  prod urine adekuat  m’rangsang miksi
o Pasang protector pad utk m’jaga alat tenun tetap kering.
o Anjurkan K m’ikut prog lat utk m’ tonus pelvis dan abdomen (Kegel Exercise)
o Sediakan reinforcement + dan – utk m’jaga continence.